Pacitan- Tak lama lagi genap seabad sudah, berdirinya perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Sejak tumbuh sebagai organisasi yang mengembangkan seni bela diri tradisional, yaitu pencak silat, PSHT sudah banyak mengukir berbagai prestasi. Yaitu lahirnya atlet-atlet bertalenta dan banyak raihan kejuaraan,. baik level nasional hingga go internasional.
Demikian juga tak sedikit pula, warga PSHT yang sukses merintis karir baik di dunia politik, birokrasi serta dunia usaha.
Kini, dalam rangka menyongsong satu abad lahirnya PSHT (1922-2022), Cabang Pacitan, khususnya ranting Kecamatan Ngadirojo, melaksanakan pelatihan wasit dan juri yang diikuti 60 peserta dari seluruh perwakilan rayon, yang tersebar di wilayah ranting Ngadirojo.
Juga tiga orang tim pelatihan wasit juri PSHT dari Cabang Pacitan. Hadir juga pada kesempatan tersebut, Sekretaris Cabang PSHT Pacitan, Arif Setya Budi.
“Kami dari cabang mengucapkan terima kasih kepada pengurus ranting dan segenap warga PSHT ranting Ngadirojo yang telah melaksanakan kegiatan positif ini.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian ranting Ngadirojo pada event-event prestasi PSHT Cabang Pacitan Pusat Madiun. Kita berharap, kedepan akan lahir atlet-atlet beprestasi yang bisa membanggakan daerah,” ujar pendekar yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Pacitan ini, Ahad (12/12).
Hal yang sama juga disampaikan tim pelatihan, Nova Arifianto. Dia menegaskan, tujuan kegiatan ini pertama untuk merealisasikan peraturan pertandingan serta pedoman wasit dan juri pencak silat agar lebih dipahami dan dimengerti bagi para pihak yang secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan pertandingan.
“Kedua, untuk mempersiapkan sumber daya yang berintegritas tinggi sebagai bagian perangkat pertandingan untuk lebih memahami dan menguasai mengenai tata cara dan kegiatan pertandingan,” tuturnya.
Sementara itu, masih ditempat yang sama, Ketua PSHT Ranting Kecamatan Ngadirojo, Joko.Sanyono menambahkan, kegiatan ini dilakukan pada dasarnya agar seluruh pelatih di tingkat rayon memahami tentang aturan sabung/pertandingan.
“Sehingga ketika menyabungkan siswa akan bisa meminimalisir cidera, karena pemahaman pelatih. Ini sebagai salah satu faktor penentu keselamatan pesilat saat berlaga,’ tegasnya. (yun). (pacitanjarrakpos.com)