Pelihara Silaturhami, SH Terate Ranting Kebonagung Gelar Halal Bihalal dan Temu Kadang

Pelihara Silaturhami, SH Terate Ranting Kebonagung Gelar Halal Bihalal dan Temu Kadang

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Kebonagung selesai menggelar acara Halal Bihalal dan Temu Kadang PSHT Ranting Kebonagung, malam ini, (20/4/24) di Balai Desa Banjarjo.

Turut hadir Kangmas Arif Setia Budi selaku sekretaris cabang sekaligus perwakilan ketua cabang, Kangmas Sarwono ketua ranting Kebonagung, Pak Udin camat Kebonagung, Babinsa Kebonagung, dan warga Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Kebonagung khususnya. Selain itu juga hadir warga di luar ranting Kebonagung.

Kangmas Sarwono selaku ketua ranting, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah momentum untuk terus menjaga silatuhami.

“Saya ucapakan teria kasih kepada semua warga yang sudah hadir pada acara malam ini. Ini merupakan momentum untuk saling menjaga silatuthmai dan saling memaafkan,” ucapanya.

“Mari kita jaga amanah bersama, kita bersepakat untuk tertib sampai acara selesai, setelah kembalipun saya harap juga dengan tertib,” pungkasnya.

Mewakili sambutan ketua cabang, Kangmas Arif Setia Budi juga mengucapakan permohonaan maaf karena Kangmas Nurwiyono tidak bisa hadir, dan juga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin kepada semua dulur-dulur yang hadir.

Sebagai tingkat II, dalam sambutannya beliau juga memberikan sedikit wejangan kepada seluruh warga.

“Jadi warga SH Terate gunakanlah waktu sebaik-baiknya, selalu disiplin, berikan contoh yang baik pada masyarakat,” pesannya.

“Ilmu SH Terate adalah ilmu mengenal diri sendiri dengan sebaik-baiknya, apabila sudah mengenal diri sendiri maka, Insya Allah akan bahagia dunia dan akhirat,” pungkasnya.

Devi Anikha Latifah, Srikandi Cantik Kembali Emban Ketua Ranting Arjosari

Devi Anikha Latifah, Srikandi Cantik Kembali Emban Ketua Ranting Arjosari

Kepengurusan struktural organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Arjosari selasai menggelar Parapatan atau musyawarah Ranting di Aula Kecamatan Arjosari, Kamis, (4/4/2024).

Rapat yang diketuai oleh Mas Qomarudin tersebut disaksikan team parapatan dari pengurus cabang Kangmas Nurwiyono Ketua Cabang PSHT Pacitan sebagai peserta parapatan, Kangmas Sutrisna sebagai peninjau cabang, Mas Nofa Arif Wibowo dan Mas Budi Setiawan juga sebagai peninjau. Selain itu utusan dari pengurus ranting, panitia parapatan dan utusan rayon masing-masing 5 orang, dimana Ranting Arjosari sendiri saat ini terdiri dari 3 rayon. Rayon Arjosari, Karanggede, dan Karangrejo.

Berdasarkan hasi rapat pra parapatan pada tanggal 27 Maret 2024, team rapat mengusulkan satu nama, yaitu Mbak Devi Anikha Latifah. Dan kemudian pada malam parapatan memutuskan dan menetapkan beliau sebagai ketua ranting Arjosari Masa Bakti 2024 – 2027 secara aklamasi berdasarkan kesepakatan seluruh rayon se ranting Arjosari.

“Terima kasih kepada pengurus cabang, pengurus ranting, semua ketua rayon, dan mohon maaf apabila saya dalam mengemban tugas ada kekurangan” terang Mbak Devi Anikha Latifah dalam sambutannya.

“Mari kita lanjutkan dan kembangan SH Terate di wilayah Arjosari khususnya, kita harus selalu berjalan bersama selalu koordinasi dan kompak agar terbentuk rasa persaudaraan yang loyal dan solid,” pungkasnya.

Kangmas Nurwiyono selaku ketua cabang juga berpesan kepada semua warga yang hadir agar selalu menjaga kambtimbas, tidak membuat gaduh dan selalu bermanfaat untuk masyarakat.

“Selalu jaga kambtibmas, sebagai warga SH Terate harus bisa bermanfaat untuk orang lain, minimal bermanfaat untuk lingkungan sekitar, seperti tujuan SH Terate, sebagai warga harus Memayu Hayuning Bawana,” tuturnya.

“Semua harus menjaga nama baik SH Terate, bersinergi dengan semua elemen masyarakat maupun pemerintahan,” tambahnya.

“Saya juga berpesan, sekarang adalah zaman serba moderen, berita-berita selalu tersebar secara cepat, maka dari itu supaya benar-benar memfilter berita-berita yang diterima, apakah berita yang tersebar itu benar adanya atau hoax,” pungkasnya.

Acara berjalan aman dan lancar sesuai alur yang sudah ditetapkan.

Perdana Parapatan Ranting, Mas Bibit Suratno Kembali Pimpin Ranting Wonokarto

Perdana Parapatan Ranting, Mas Bibit Suratno Kembali Pimpin Ranting Wonokarto

Bagi Ranting Wonokarto Parapatan Persaudaraan Setia Hati Terate Masa Bakti 2024 – 2027 adalah pertama kali dilakukan, yang digelar di Gedung Olahraga Desa Wonokarto, (1/4/2024).

Ranting Wonokarto dibentuk pada tahun 2020 yang diinisiasi salah satunya oleh Kangmas (alm.) Untung Subagyo. Sesuai dengan surat mandat cabang wilayah Ranting Wonokarto terdiri dari Desa Wonokarto, Wonosobo, Wonoasri, Wonosidi, Nogosari, Wonodadi, Ketro, dan Ketroharjo. Namun sampai saat ini baru berjalan empat desa/rayon.

“Memang perjalanan PSHT di Wonokarto ini sudah lumayan bagus dan terus berkembang, namun belum maksimal,” ucap Mas Bibit Suratno dalam sambutannya.

“Harapannya ke depan bisa berjalan dan memenuhi semua wilayah sesuai apa yang sudah dimandatkan oleh cabang,” tambahnya.

“Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada 5 tempat latihan, dan jumlah siswa saat ini yang Insyaallah siap disahkan ada 33 siswa putih,” pungkasnya.

Rapat Kerja Ranting dengan agenda khusus “Laporan Kerja Ranting dan Pengusulan Calon Ketua Ranting” yang digelar sebelum parapatan telah menetapkan 1 (satu) nama calon ketua Ranting Wonokarto Masa Bakti Tahun 2024-2027, yaitu Mas Bibit Suratno.

Parapatan di saksikan team parapatan dari pengurus cabang Kangmas Sarwono sebagai peserta parapatan, Kangmas Hadi Susilo, Mas Nofa Arif Wibowo, Mas Ari, Mas Budi Setiawan sebagai peninjau. Selain itu utusan dari pengurus ranting dan utusan rayon masing-masing 3 orang.

Selanjutnya pada malam parapatan memutuskan dan menetapkan beliau sebagai ketua ranting Wonokarto Masa Bakti 2024 – 2027 secara aklamasi berdasarkan kesepakatan seluruh rayon se ranting Wonokarto.

“Selalu jaga kekompakan, selalu solid melnjalin persaudaraan, dan jaga kambtibmas, jaga keamanan yang nyata maupun maya,” pesan Kangmas Sarwono pada ujung acara.

“Zaman sekarang zaman sudah bekembang, apa-apa selalu muncul di media sosial, saya berpesan agar semua warga lebih bijak dalam bermedia sosial,” pungkasnya.

Parapatan Selesai Digelar, Kangmas Sukoco Kembali Pimpin PSHT Ranting Punung

Parapatan Selesai Digelar, Kangmas Sukoco Kembali Pimpin PSHT Ranting Punung

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Punung, sukses menggelar Parapatan Ranting Masa Bakti 2024 – 2027. Parapatan tersebut digelar di Balai Desa Punung, Sabtu (30/3/2024).


Dimana sebelumnya telah dilaksanakan Rapat Kerja Ranting dengan agenda khusus “Laporan Kerja Ranting dan Pengusulan Calon Ketua Ranting” yang menetapkan 3 (tiga) nama calon ketua Ranting Punung Masa Bakti Tahun 2024-2027, yaitu Mas Bambang Sumarno, Mas Mahfud Shoim, dan Mas Sukoco.

Dalam sambutannya Ketua Cabang Kangmas Nurwiyono mengucapkan selamat dan sukses atas prestasi & banyaknya program kerja ranting Punung yang terlaksana pada Masa Bakti 2020 – 2023.

Ucapan selamat juga diberikan kepada 2 warga PSHT Ranting Punung (Mas Suhadi & Mas Agus Setianto) atas terpilih keduanya menjadi anggota DPRD Kab. Pacitan.

“Saya berharap untuk ranting sektor barat kota khususnya Punung sendiri tetap menjaga kualitas calon warga, juga memperhatikan batas usia yang sudah ditetapkan,” tambahnya.

“Ranting Punung diharapkan bisa mengembangkan dan mencetak atlet pencak silat dengan adanya Mas Sukoco, yang mana beliau adalah salah satu wasit juri berlisensi internasional,” pungkasnya.

Tahapan demi tahapan rapat berjalan lancar sampai ditahap penetapan ketua ranting. Rapat tersebut menghasilkan dan memutuskan Sukoco kembali memimpin PSHT Ranting Punung Masa Bakti 2024 – 2027. Setelah dilakukan voting atau pengambilan suara dari semua rayon se ranting Punung, Kangmas Sukoco mendapatkan suara paling unggul disusul Mas Bambang Sumarno baru kemudian Mas Mahfud Shoib.

Terpilih Secara Aklamasi Mas Endro Wicaksono Lanjutkan Mas Teguh Rahayu Slamet Pimpin PSHT Ranting Pringkuku

Terpilih Secara Aklamasi Mas Endro Wicaksono Lanjutkan Mas Teguh Rahayu Slamet Pimpin PSHT Ranting Pringkuku

Minggu, 31/3/2024, di Pendapa Kecamatan Pringkuku, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Pringkuku, sukses menggelar Parapatan Ranting Masa Bakti 2024 – 2027.


Dalam sambutan ketua ranting sekaliguas laporan pertanggungjawaban, Mas Teguh Rahayu Slamet mengatakan bahwa PSHT di Pringkuku semakin berkembang terbukti tiap tahun anggotanya terus bertambah.

“Saya selaku ketua ranting atas nama seluruh pengurus ranting, semoga amanah yang kami emban satu periode kemarin bisa menjadikan PSHT menjadi lebih baik lagi di Pringkuku khususnya,” turturnya.

“Apabila ada kurang lebihnya dalam saya memimpin, saya pribadi mohon maaf,” pungkasnya.

Rapat sidang yang di ketuai oleh Mas Nofa Arif Wibowo tersebut disaksikan team parapatan dari pengurus cabang Kangmas Nurwiyono sebagai Ketua Cabang dan Kangmas Sutrisna sebagai peninjau cabang. Selain itu utusan dari pengurus ranting dan utusan rayon masing-masing 3 orang, dimana Ranting Pringkuku sendiri terdiri dari 13 rayon.

“Berdasarkan AD/ART, parapatan dilaksanakan 3 tahun sekali. Dan siapaun nanti yang terpilih semoga amanh dalam menjalankan tugasnya. Jangan sampai perbedaan memecah belah persaudaraan,” terang Kangmas Nurwiyono.

“Selalu bersinergis dengan forkopimcam, selalu berkoordinasi untuk selalu menjaga keamanan, kenyamanan dilingkungan Pringkuku khusunya,” tambahnya.

“SH Terate harus menjadi pelopor terdepan yang notabennya selalu bermanfaat untuk masyarakat di wilayah masing-masing. Jadilan warga yang bemanfaat dan jagan buat keresahan,” pungkansya.

Berdasarkan hasi rapat pra parapatan team rapat mengusulkan satu nama, yaitu Mas Endro Wicaksono. Selanjutnya pada malam parapatan memutuskan dan menetapkan beliau sebagai ketua ranting Pringkuku Masa Bakti 2024 – 2027 secara aklamasi berdasarkan kesepakatan seluruh rayon se ranting Pringkuku.

“Terima kasih kepada pengurus lama yang sudah berjalan selama 3 tahun ini, yang sudah mendedikasikan waktu dan tenaga untuk mengembangkan PSHT Ranting Pringkuku khususnya,” terang ketua terpilih sesusai ditetapkan dalam rapat.

“Kami siap meneruskan apa yang jadi program cabang menjadi kepanjangan tangan cabang. Serta melaksanakan program-program ranting.

Kita jaga kekompakan dan kerja sama demi persaudaraan,” pungkasnya.

Parapatan Perdana Komisariat Pendapa, Mas Prima Instandi Arizona Terpilih secara Aklamasi

Parapatan Perdana Komisariat Pendapa, Mas Prima Instandi Arizona Terpilih secara Aklamasi

Tahun 2021 adalah tahun terbentuknya Komisariat Pendapa Kabupaten Pacitan. Dengan ketua yang ditunjuk langsung oleh pengurus cabang pada waktu itu adalah Mas Putut Sudjarwo (Alm.). Namun kepengurusan yang baru berjalan kurang dari dua tahun itu takdir Tuhan berkata lain, Mas Putut Sudjarwo berpulang ke Rahmatullah, yang kemudian nahkoda dilanjutkan oleh Mas Acir Hernowo sebagai plt ketua.

Hingga sampai tahun ketiga perjalanan, tahun ini menjadi pertama kali Komisariat Pendapa Persaudaraan Setia Hati Terate menggelar Parapatan. Kegiatan diadakan di Gedung YABI Pacitan, 23/3/24.

Rapat disaksikan team parapatan dari pengurus cabang, Kangmas Nurwiyono dan Kangmas Arif Setia Budi. Dan secara aklamasi memutuskan Mas Prima Instandi Arizona sebagai Ketua Komisariat Pendapa masa bakti 2024 – 2027.

Parapatan Ranting PSHT Tulakan, Mas Tulus Wardoyo Kembali Nahkodai Ranting Tulakan

Parapatan Ranting PSHT Tulakan, Mas Tulus Wardoyo Kembali Nahkodai Ranting Tulakan

Kepengurusan struktural organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Tulakan gelar Parapatan Ranting seusai salat Tarawih di Pendapa Kecamatan Tulakan, dengan tema Kebersamaan Menuju Persaudaraan yang Kokoh, (23/3/2024).


Rapat tersebut di saksikan team parapatan dari pengurus cabang dan dewan cabang PSHT Cabang Pacitan yaitu Kangmas Sarwono dan  Kangmas Djoko Harijanto, selain itu utusan dari pengurus ranting dan utusan rayon masing-masing 3 orang, dimana Ranting Tulakan sendiri terdiri dari 16 rayon. Turut hadir pula PAMTER dan para sesepuh warga PSHT Ranting Tulakan.

Dalam acara rapat di buka oleh Mas Tulus Wardoyo selaku ketua ranting Tulakan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan parapatan ini adalah amanah dari AD/ART organisasi kita, dimana setiap 3 tahun sekali wajib kita adakan.

“Harapannya dengan kepengurusan yang baru nanti bisa mengemban amanah serta memajukan dan mengembangkan ajaran PSHT di ranting Tulakan ini,” pungkasnya.

Juga sebagai perwakilan cabang, Mas Sarwono memyampaikan permohonan maaf atas tidak bisa hadirnya Ketua Cabang, Kangmas Nurwiyono. Beliau juga berharap dengan diadakannya parapatan ini bisa lebih solid, dengan program-program yang lebih baik lagi, lebih berprestasi dan lebih berkembang.

Hasil rapat mengusulkan nama calon ketua ranting Mas Tulus Wardoyo, dan malam itu juga Mas Tulus Wardoyo kembali terpilih sebagi ketua ranting periode 2024 – 2027 secara aklamasi. Prosesi acara berjalan dengan lancar khidmad penuh dengan suasana kebersamaan.

SANG PELATIH

SANG PELATIH

Sang Pelatih, memproduk Pendekar SH Terate sekian banyak dalam setiap tahunnya. Disamping penerapan manajemen yang efisien, efektif melalui mekanisme organisasi disetiap tingkat kepengurusan, baik di Kepengurusan Pusat, Cabang, Ranting serta Rayon, yang diselenggarakan secara strategis konsepsional untuk mewujudkan optimalisasi pencapaian tujuan yakni ikut serta membentuk insan yang berbudi luhur tahu benar dan salah, tidak lepas pula dari sentuhan lembut tangan dingin dari para pelatihnya.

Sang Pelatih dengan penuh ketulusan atas dasar kasih sayang, tanpa menuntut imbalan jasa serta dilandasi niat mulia Memayu Hayuning Bawana, tanpa pamrih sedikitpun demikian sabar dan telaten telah menghibahkan ilmu yang dimiliki, antara lain berupa kemampuan beladiri pencak silat SH Terate yang dibalut nilai nilai keluhuran budi pekerti dengan tujuan utama tercetaknya Pendekar SH Terate yang handal/mumpuni, trengginas, namun tetap tampil sebagai sosok pemberani yang santun, sederhana serta suka Memayu Hayuning Bawana.

Profesi Pelatih memang tidak mudah menjalaninya, memerlukan kelonggaran jiwa dan komitmen yang kuat. Pelatih mesti mampu memposisikan diri, tidak hanya sosok yang disegani dan menjadi kebanggaan para siswanya, namun lebih daripada itu Sang Pelatih mesti sanggup dan dapat tampil sebagai figur panutan, baik sebagai pribadi ataupun selaku fungsionaris organisasi, terlebih sebagai anggota masyarakat.

Oleh karenanya, Sang Pelatih nampak selalu cerah ceria, karena dalam setiap kesempatan memiliki peluang untuk memberikan materi pada para siswanya dengan penuh kebahagiaan serta ketulusan.

Inshaallah, Sang Pelatih senantiasa diberi perlindungan oleh Allah, karena diawal latihan selalu menyambut siswa dengan menyalami seraya mengucapkan kata Assalamu’alaikum. Sang Pelatih tanpa disadari setiap saat telah dengan ikhlas menginfakkan ilmunya pada siswanya. Sikap yang sangat mulia, sebagai wujud amal yang belum tentu dapat dilakukan oleh orang lain.

Semua siswa hadir latihan memiliki satu tujuan yang sama, yaitu ingin belajar dan mendalami senam, jurus dan materi yang lain, dengan target agar benar-benar bisa menguasai gerak pencak silat dan menerima ajaran lainnya, atas jasa Sang Pelatih.

Sang Pelatih atas jasanya membentuk karakter anak orang lain yang dilakukan tanpa berpikir untuk memperoleh imbalan jasa sedikitpun, Inshaallah nantinya berpotensi untuk dijanjikan kebahagiaan oleh-Nya. Sak tiba malange sarwa kepenak, disegani oleh sesama, kinacek sakpadha padhane tumitah.

Meski telah wafat sekalipun, Sang Pelatih masih dapat kiriman do’a dari warga yang pernah merasakan sentuhan ilmunya atas amal jariyah ilmunya yang diberikan kepada siswanya. Oleh karenanya, berbahagialah wahai para Pelatih, yang telah menjalankan tugas kepelatihan yang diniati ibadah serta dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing/mendampingi siswa yang diamanahkan pada Sang Pelatih, semua akan dapat kemuliaan di dunia dan akherat.

Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, kesabaran, ketulusan dan keikhlasan bagi kita semua wahai Sang Pelatih. Aamiin ya Robb…!

Kangmas Nurwiyono

Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate

Cabang Pacitan – Pusat Madiun

Diklat Pelatih Pencak Silat Ajaran PSHT Cabang Pacitan, Pusat Madiun 2024

Diklat Pelatih Pencak Silat Ajaran PSHT Cabang Pacitan, Pusat Madiun 2024

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Pacitan, Pusat Madiun telah sukses menggelar Diklat Pelatih Pencak Silat Ajaran. Bertempat di Gedung Olahraga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Kegiatan Diklat Pelatih Pelatih Pencak Silat Ajaran kali ini, diikuti oleh 128 peserta yang merupakan perwakilan dari masing – masing Ranting di wilayah PSHT Cabang Pacitan, Pusat Madiun.

“Kegiatan ini adalah satu bentuk program Persaudaraan Setia Hati Terate (Cabang) Pacitan yang mana menindaklanjuti dari kegiatan Diklat Pencak Silat Ajaran yang diadakan di Padepokan PSHT Madiun pada tanggal 15 Desember 2023 lalu,”terang Kangmas Nurwiyono, S.Ap Ketua PSHT Cabang Pacitan, Minggu (21/1/2024).

Lebih lanjut, Kangmas Nurwiyono dalam sabutannya beliau juga menuturkan maksud dan tujuan kegiatan Diklat ini adalah untuk meningkatkan kwalitas pelatih, menambah ilmu atau pengetahuan para pelatih yang nantinya dibawa dan diterapkan ditempat latihan masing – masing.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Pacitan, Khusnul Qomarudin, M.Pd memberikan apresiasi positif dengan dilaksanakannya Diklat Pecak Silat Ajaran yang diadakan Oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Pacitan, Pusat Madiun ini.

“Diharapkan kedepannya bisa mendidik bibit – bibit atlit agar bisa berkontribusi lebih memberikan sumbangsih dibidang prestasi untuk Kabupaten Pacitan melalui Pencak silat,”tambahnya.

Perlu di kretahui, yang hadir dalam kegiatan ini, antara lain Ketua Dewan Cabang, Ketua Cabang, Anggota Dewan Cabang, Pengurus Cabang, Ketua Ranting, Forkompimda, Serta Ketua IPSI Kabupaten Pacitan.

Masdan: Pendekar Minang dari Tanah Jawa

Masdan: Pendekar Minang dari Tanah Jawa

Muhammad Masdan hidup sejaman dengan Hadratusysyaikh Hasyim Asy’ari. Umur mereka terpaut dua tahun. Masdan muda, saat itu berumur 15 tahun (1884), belajar di pesantren Tambak Beras, Jombang yang didirikan oleh mbah Shihah. Mbah Shihah ini nama aslinya kyai Abdussalam, beliau dikenal dengan nama “Shihah” karena bentakannya yang keras dan membuat orang gemetar. Nah, ibu dari Hasyim Asy’ari adalah cucu dari mbah Shihah ini. Hasyim Asy’ari sebelumnya tinggal di pesantren ini sampai dia berumur 5 tahun. Kemudian beliau pindah ke pesantren Keras (masih di Jombang) yang didirikan oleh ayahnya.

Di pesantren Tambak Beras inilah Masdan pertama kali mengenal ilmu silat. Sebagaimana tradisi santri di masa itu, seorang santri tidak hanya perlu bisa solat, mereka juga perlu bisa silat. Perhatikan, Masdan belajar di Tambak Beras, bukan Tebu Ireng sebagaimana yang banyak beredar. Saat Masdan belajar, Hasyim Asy’ari juga masih kecil. Kyai Hasyim baru mendirikan pesantren Tebu Ireng pada tahun 1899.

Tahun 1885, saat Masdan berumur 16 tahun, ia mengikuti atasannya pindah ke Bandung. Saat itu beliau bekerja di kantor residen sebagai juru tulis, tidak bergaji namun ada uang saku. Selama di Bandung, kurang lebih setahun, Masdan berkesempatan belajar berbagai aliran silat di Tatar Sunda. Mulai dari Cimande, Cibaduyut, Ciampea, Cikalong — Slewah/Suliwa, Tanah Baru (Sera?), sampai Sumedangan. Tidak ada info detail sejauh mana beliau menguasai setiap aliran silat ini.

Tahun 1886, Masdan pindah ke Batavia. Masih sebagai juru tulis, mengikuti kepindahan atasannya. Karena ia sudah jatuh cinta dengan silat, di Batavia ia pun menyempatkan belajar silat. Tidak jelas aliran apa yang ia pelajari saat itu, namun beliau menyebutnya dengan permainan Betawen, Kwitang, dan Monyetan. Dari namanya, ada kemungkinan Kwitang dan Monyetan ini merupakan salah satu jenis aliran kuntao yang banyak beredar di kalangan Tionghoa saat itu.

Umur 18, ia kembali pindah mengikuti atasannya. Kali ini ke Bengkulu. Namun hanya sebentar, di tahun yang sama (1887) ia pindah ke Padang. Posisinya masih sebagai juru tulis, namun kali ini ia diangkat menjadi pegawai tetap yang bergaji.

Di Padang inilah Masdan tinggal lebih lama. Ia tertarik dengan silat di daerah Minang ini yang berbeda dengan silat di tanah Jawa yang ia pelajari sebelumnya. Di Padang, ia berguru selama 11 tahun kepada Datuk Rajo Batuah. Ia mempelajari permainan silek Pauh, Lintau, Sterlak dan Bayang. Ia juga mempelajari permainan Alang Lawas, Padang Panjang, Padang Alai, juga Padang Sidempuan. Tidak jelas apakah permainan ini ia pelajari dari guru yang sama atau guru yang berbeda. Di Padang pula, Masdan menikah dengan gadis yang ia kenal di sana.

Tiga tahun belajar silat Sunda dan Betawi ditambah sebelas tahun belajar silat Minang, membuat ilmu beladiri Masdan cukup mumpuni. Selesai belajar ke Datuk Rajo Batuah, ia pun mengundurkan diri dari kantor residen tempatnya bekerja. Ia pun pergi ke Aceh untuk bertemu adiknya. Dua tahun di sini, Masdan masih menyempatkan diri untuk menyempurnakan ilmu silatnya.

Tahun 1900, Masdan pulang ke tanah Jawa, tepatnya Batavia. Ia bekerja sebagai masinis di Jawatan Kereta Api. Karena belum juga dikaruniai putra, Masdan menceraikan istrinya. Sang istri pulang ke Padang sementara Masdan pergi ke Bandung.

Tahun 1902, Masdan diterima bekerja sebagai polisi di Surabaya. Ilmu silat yang dikuasainya sangat membantunya untuk mengatasi berbagai situasi kacau, seperti perkelahian atau penggerebekkan rumah judi.

Setelah 13 tahun belajar silat, Masdan pun menciptakan permainan silatnya sendiri. Ia menamakan permainan silatnya dengan nama permainan Joyo Gendilo Cipto Mulyo (Menang Tangguh, Menciptakan Kemuliaan). Nama-nama jurusnya dia ambil dari berbagai nama aliran yang pernah dipelajarinya: Betawen, Cimande, Cikalong-Slewah, Sumedangan, Padang Alai, Lintau, Alang Lawas, Tanah Baru, dsb. Untuk mengajarkan permainan ini ia pun mendirikan perguruan silat yang diberi nama Sedulur Tunggal Kecer (saudara satu perguruan; kecer/pereuh adalah ritual tetes mata sebagai tanda penerimaan murid di penca Subda). Kelak perguruan ini berganti nama menjadi Persaudaraan Setia Hati, dan Muhammad Masdan dikenal dengan nama Ki Ngabehi Soerodiwirjo.

Copyright PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE CAB. PACITAN