Menerapkan Nilai-Nilai Luhur Mendidik Manusia yang Berkarakter Sejak Dini

Pencak Silat adalah budaya asli Indonesia. Juga merupakan kesenian bela diri yang telah diakui oleh dunia yang telah diwariskan oleh leluhur dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate yang didirikan oleh seorang pahlawan nasional, Ki Hadjar Harjo Oetomo pada tahun 1922, hingga saat ini sudah mencapai umur satu abad.

Persaudaraan Setia Hati Terate didirikan dengan tujuan mendidik dan menjadikan manusia berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu penanaman nilai luhur tidak hanya dilakukan kepada orang yang sudah dewasa saja, pembinaan moral dengan menanamkan nilai luhur juga perlu ditingkatkan dan dilatih sejak dini. Agar ke depannya bisa terbentuk pribadi-pribadi yang berkarakter.

Penanaman dan melatih sejak dini ini sudah dilakukan oleh Mas Angga, pelatih di Rayon Ploso, Pacitan. Dimana yang ia latih rata-rata dari usia 4 – 15 tahun, masih TK dan Sekolah Dasar dengan total kurang lebih 30 siswa. Biasanya latihan dilakukan seminggu sekali pada malam Minggu atau Minggu pagi.

Ia juga menjelaskan, semangat menjaga ajaran dan melestarikan budaya nenek moyang ini dia tanamkan sejak dini, dibuat dengan sistem latihan yang disiplin namun menyenangkan supaya pencak silat digemari dulu agar ajaran-ajaran yang disampaikan bisa diterima dan tidak membosankan.

Disamping diajari olah seni pencak silat, anak-anak yang masih kecil juga dibiasakan menghormati orangtuanya dan juga pelatih yang lebih senior dituangkan dalam kerohanian pencak silat itu dengan nama ke- SHan.

Harapannya lebih mengutamakan penanaman nilai luhur untuk mencapai tujuan pendiri dari dibentuknya Persaudaraan Setia Hati Terate menjadi pembina generasi muda untuk menjadi individu yang berkarakter yang mampu menjadi tauladan baik bagi lingkungan sekitar dan masyarakan banyak.

Copyright PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE CAB. PACITAN