Merajut Makna Persaudaraan: SH Terate Donorojo Gelar Pembekalan di Pantai Klayar

Merajut Makna Persaudaraan: SH Terate Donorojo Gelar Pembekalan di Pantai Klayar

Suasana khidmat dan penuh semangat menyelimuti kegiatan pembekalan calon warga SH Terate Ranting Donorojo yang dilaksanakan di Pantai Klayar, (7/6/2025). Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua Cabang SH Terate Pacitan, Kangmas Nurwiyono, didampingi oleh Kangmas Sutrisna, Mas Riyanto selaku Ketua Ranting Donorojo, serta Mas Bambang Sumarno, sesepuh senior SH Terate yang juga dikenal sebagai pelopor berkembangnya SH Terate di wilayah Donorojo.

Dalam suasana alam yang mendukung kebatinan dan ketenangan, para calon warga mendapatkan wejangan serta arahan mendalam tentang makna sejati menjadi bagian dari Persaudaraan Setia Hati Terate.

Kangmas Nurwiyono menekankan bahwa menjadi warga SH Terate bukanlah sekadar gelar atau status formalitas.

“Mendidik manusia menjadi berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa bukan hanya sekedar tujuan yang hanya untuk dihafal saja,” tegas beliau.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan harapannya agar para calon warga benar-benar memahami dan menghayati nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadi warga SH Terate harus bisa berubah. Yang mulanya kurang baik hari ini harus jadi baik. Yang sudah baik harus menjadi lebih baik lagi,” pungkas Kangmas Nurwiyono.

Kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk mempererat rasa persaudaraan antar warga dan calon warga SH Terate, serta menyegarkan kembali semangat ke-SH-an yang luhur.

Dengan latar keindahan Pantai Klayar dan semangat kebersamaan yang kental, pembekalan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi para calon warga dalam menapaki langkah awal sebagai bagian dari keluarga besar SH Terate — sebuah jalan hidup untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bijak, dan lebih bertakwa.

Kenali Diri, Menjadi SH-yer Sejati

Kenali Diri, Menjadi SH-yer Sejati

Dalam pertarungan, pada umumnya orang yang memiliki fisik besar dan kuat lebih berpeluang untuk menang. Dan ini menjadi pemikiran bagi orang-orang yang bertubuh kecil, apalagi lemah, baik fisik maupun mentalnya. Sehingga apabila si kuat melakukan kejahatan atau suka bertindak sewenang-wenang maka tidak ada peluang bagi si lemah untuk bisa mempertahankan diri. Bila hukum rimba yang berlaku maka si kecil lemah akan selalu tertindas dan kalah oleh si besar kuat.

Padahal SH Terate memiliki falsafah yang memiliki pengaruh luar biasa dalam membentuk karakter kependekaran, yaitu Manusia bisa dihancurkan, manusia bisa dimatikan tetapi manusia tidak bisa dikalahkan selama masih setia kepada hatinya sendiri atau ber SH kepada dirinya sendiri.

SH Terate mengajarkan pencak silat itu agar kita memiliki kemampuan untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap penyerang. Selanjutnya juga agar memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mampu mengenal diri pribadi.

Memahami hal tersebut maka kita harus segera melakukan langkah-langkah besar untuk mengembalikan marwah SH Terate sebagai organisasi pencak silat yang disegani dan diakui bukan hanya dari aspek ajaran budi luhurnya tapi juga karena kehebatan teknik pencak silatnya.

Salah satu langkah yang bisa segera dilakukan adalah memformat kembali tata cara sambung yang sesuai dengan kaidah pencak silat ajaran SH Terate yang diwarnai kekayaan teknik, taktik, dan strategi seperti yang selalu tampak di masa lalu. Kita semua merindukan tampilan praktek pencak silat yang tenang, indah, berwibawa namun taktis, praktis dan melumpuhkan.

Inilah sumber kekuatan kita untuk mendidik para siswa menjadi SHyer yang percaya diri dan mengenal diri pribadi.

Bila ini bisa dijalankan maka kedepan kita tidak akan kekurangan potensi pelatih yang mumpuni sekaligus juga atlit-atlit yang handal. Dari sini marwah SH Terate akan lebih cepat kembali bersinar.

Kangmas Nurwiyono (Kacab PSHT Pacitan)

Copyright PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE CAB. PACITAN