Menjawab Tantangan Zaman: PSHT Rayon Ngromo Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Siswa Tingkat Putih

Menjawab Tantangan Zaman: PSHT Rayon Ngromo Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Siswa Tingkat Putih

PSHT Rayon Ngromo kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kemampuan siswa melalui pelatihan public speaking yang dilaksanakan khusus untuk siswa tingkat putih. Pelatihan yang menjadi bagian dari muatan lokal ini diadakan setiap malam Selasa dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi para siswa dalam menghadapi tantangan zaman.

Hartoyo, pelatih tetap yang memimpin pelatihan, mengungkapkan pentingnya keterampilan berbicara di depan umum. “Public speaking adalah keterampilan yang sangat penting di era informasi ini. Pada tahun 2004, kami juga sudah mulai mengajarkan hal serupa meskipun dalam bentuk yang lebih sederhana. Kami melatih siswa untuk menjadi MC di acara pernikahan desa. Hal ini terbukti efektif karena salah satu contoh nyata adalah munculnya sosok Mas Tumani yang menjadi pembawa acara di setiap pernikahan di desa kami pada kurun waktu 2 hingga 10 tahun yang lalu,” ujarnya. Hartoyo menambahkan, keterampilan berbicara yang baik juga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan ide-ide dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

Ridhoi, Koordinator Bidang Organisasi PSHT Rayon Ngromo, menyampaikan bahwa pelatihan ini lebih dari sekadar teknik berbicara. “Kami tidak hanya ingin siswa mahir dalam berbicara, tetapi juga dapat mengatasi rasa gugup yang sering menghambat mereka. Dengan pelatihan ini, kami berharap setiap siswa bisa berbicara dengan jelas dan efektif, serta mampu menjawab tantangan yang ada di zaman ini,” katanya. Ridhoi menegaskan bahwa pelatihan ini tetap dilaksanakan tanpa mengabaikan kegiatan terstruktur yang sudah ada di organisasi.

Setiap sesi pelatihan wajib dihadiri oleh seluruh siswa tingkat putih. Selama sesi, mereka berlatih berbicara langsung di depan umum dan mendapatkan umpan balik konstruktif dari narasumber yang berpengalaman.

Dengan adanya pelatihan rutin ini, PSHT Rayon Ngromo berharap para siswa dapat meningkatkan keterampilan berbicara mereka, memperkuat rasa percaya diri, serta mampu menyampaikan ide dan informasi dengan lebih efektif. Harapannya, hal ini akan mempersiapkan mereka untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh generasi masa kini dan masa depan.

PSHT Kebonagung Gelar Baksos, Wujud Kepedulian dan Ketaatan pada Nilai Persaudaraan

PSHT Kebonagung Gelar Baksos, Wujud Kepedulian dan Ketaatan pada Nilai Persaudaraan

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Kebonagung Cabang Pacitan Pusat Madiun menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) di Mushola Al-Hidayah, Dusun Bolo, Desa Kebonagung, (25/1/24). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama anggota PSHT, dalam menjaga kebersihan lingkungan, baik di rumah maupun di tempat ibadah.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Ranting Kebonagung, Kangmas Sarwono, menyampaikan pesan penting kepada seluruh anggota PSHT, khususnya calon warga atau siswa tingkat sabuk putih. Menurutnya, sebagai anggota PSHT, kita harus selalu mengedepankan sikap sopan santun dan rendah hati, terutama terhadap orang tua, guru, dan sesama warga PSHT.

“Contohlah seperti filosofi ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk. Begitu juga dengan kita sebagai manusia, semakin banyak ilmu yang dimiliki, semakin harus rendah hati dan menjaga sikap,” pesan Kangmas Sarwono.

Kegiatan bakti sosial ini mendapat sambutan positif dari warga setempat. Selain membersihkan mushola, anggota PSHT juga memberikan bantuan berupa peralatan kebersihan dan sembako kepada warga sekitar yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan tujuan PSHT untuk tidak hanya mempererat tali persaudaraan, tetapi juga turut berkontribusi dalam kesejahteraan sosial masyarakat.

Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi semua pihak dalam menjaga kebersihan dan selalu menerapkan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Persaudaraan Setia Hati Terate.

Ujian Kenaikan Tingkat SH Terate Tegalombo: Menguji Kemampuan dan Karakter Siswa

Ujian Kenaikan Tingkat SH Terate Tegalombo: Menguji Kemampuan dan Karakter Siswa

Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) yang digelar oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Tegalombo Cabang Pacitan, lebih dari sekadar ajang unjuk kemampuan fisik. Acara yang berlangsung di Rayon Pucangombo tepatnya di Lapangan SDN 4 Pucangombo ini menjadi momentum penting dalam pembentukan karakter para siswa. Sebanyak 32 siswa dan 70 warga dari enam rayon, serta 15 PAMTER dan 10 pengaman dari kepolisian turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Ujian ini diselenggarakan karena para siswa telah mencapai tahap dan memasuki fase sabuk Hijau. Meskipun cuaca saat pelaksanaan tes tidak mendukung dengan hujan deras yang mengguyur, semangat juang para peserta tidak surut sedikit pun. Mereka tetap berkomitmen mengikuti tes kenaikan sabuk hingga akhir.

Pada ujian kali ini, peserta tidak hanya diuji kemampuan fisiknya, tetapi juga pemahaman mereka terhadap nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh PSHT. Para siswa dituntut untuk menunjukkan sikap disiplin, semangat juang, dan rasa hormat terhadap sesama.

Mas Latif, Ketua Ranting Tegalombo, menyampaikan, “PSHT tidak hanya mengajarkan ilmu bela diri, tetapi juga membentuk karakter yang tangguh dan berbudi luhur. Melalui ujian kenaikan tingkat ini, kami ingin melihat sejauh mana para siswa mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Dengan semangat yang tinggi dan penuh dedikasi, ujian ini sukses menjadi salah satu sarana dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan yang kuat bagi generasi penerus PSHT di Pacitan.

Harmoni Lintas Generasi Warnai UKT PSHT Ranting Nawangan

Harmoni Lintas Generasi Warnai UKT PSHT Ranting Nawangan

Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Nawangan berlangsung penuh khidmat dan semangat pada Minggu, 12 Januari 2025, di Lapangan Dusun Ngetep, Desa Ngromo. UKT ini meliputi dua jenjang, yakni dari sabuk Jambon ke sabuk Hijau dan dari sabuk Hijau ke sabuk Putih, yang diikuti oleh total 97 siswa dari 6 rayon.

Kegiatan rutin tahunan ini semakin istimewa dengan kehadiran saudara tua dari Magetan, Rokomas Sudino, satu angkatan pengesahan dengan Ketua Umum PSHT Pusat Madiun. Hadir pula Rokomas Samsi, mantan Wakil Bupati Magetan dua periode yang kini menjabat sebagai Ketua Cabang PSHT Magetan, serta beberapa saudara tua lainnya yang memberikan dukungan langsung kepada para peserta.

Ketua PSHT Ranting Nawangan, Muji Hermawan, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para saudara tua tersebut. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesediaan saudara tua, meskipun di tengah kesibukan dakwahnya, tetap meluangkan waktu untuk hadir, berbagi ilmu, dan memberikan motivasi kepada saudara muda walaupun lintas cabang,” ujar Mas Wawan.

Revan, Panitia UKT PSHT Ranting Nawangan, juga merasa terhormat dengan momen ini. “Semoga kehadiran ini menjadi penyemangat bagi saudara muda untuk terus belajar, berlatih, serta menjaga ajaran luhur PSHT dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

UKT PSHT Ranting Nawangan tahun ini menjadi ajang yang penuh makna, tidak hanya untuk meningkatkan jenjang sabuk, tetapi juga mempererat tali persaudaraan lintas generasi. Dengan kehadiran saudara tua yang inspiratif, kegiatan ini berhasil menguatkan solidaritas dan nilai-nilai luhur keluarga besar PSHT.

85 Siswa SH Terate Ranting Punung Lulus Ujian Kenaikan Sabuk, Buktikan Dedikasi dan Persaudaraan

85 Siswa SH Terate Ranting Punung Lulus Ujian Kenaikan Sabuk, Buktikan Dedikasi dan Persaudaraan

Sebanyak 85 siswa dari SH Terate Ranting Punung mengikuti ujian kenaikan tingkat dari sabuk Jambon ke sabuk Hijau yang dilaksanakan di Lapangan Desa Gondosari, Punung, Pacitan, pada hari Minggu, 5 Januari 2024, dimulai pukul 08.00 WIB.

Ketua Ranting Punung, Kangmas Sukoco, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa ujian kenaikan tingkat ini bertujuan untuk mengukur kemampuan fisik dan mental para peserta, sekaligus menanamkan nilai-nilai persaudaraan dan budi pekerti luhur. “Kegiatan ini adalah bagian dari program rutin PSHT yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa tidak hanya menguasai ilmu bela diri, tetapi juga memahami dan mengaplikasikan ajaran yang telah diberikan dengan baik,” ujar Kangmas Sukoco.

Ujian ini menguji kemampuan peserta dalam berbagai aspek, mulai dari teknik silat dasar hingga ketahanan mental dan kedisiplinan. Para siswa diuji untuk menunjukkan kedewasaan, kesungguhan, dan rasa tanggung jawab terhadap sesama saudara PSHT, sebagai wujud penerapan ajaran PSHT dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan ujian berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari pengurus serta pelatih PSHT setempat. Kehadiran mereka memberikan semangat serta memastikan kelancaran acara, serta memotivasi peserta untuk memberikan yang terbaik dalam ujian kali ini.

Dengan berakhirnya ujian, diharapkan setiap siswa dapat melangkah lebih maju, tidak hanya dalam keahlian silat, tetapi juga dalam penerapan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh PSHT.

Kenaikan Sabuk PSHT di Pantai Pangasan Pacitan: Momen Penuh Semangat di Pantai yang Indah

Kenaikan Sabuk PSHT di Pantai Pangasan Pacitan: Momen Penuh Semangat di Pantai yang Indah

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Kebonagung menggelar acara kenaikan tingkat dari hijau ke putih selama dua hari, Sabtu-Minggu, 28-29 Desember 2024. Hari pertama tes materi & sabung dilaksanakan di balai desa Kalipelus. Selanjutnya acara hari kedua, pengambilan sabuk diadakan di Pantai Pangasan. Kegiatan berlangsung dengan lancar meskipun sempat diguyur hujan.

Ketua Ranting PSHT Kebonagung, Kangmas Sarwono, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur karena kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. “Meski cuaca tidak mendukung, semangat para adik-adik tidak surut. Ini menunjukkan dedikasi dan kekuatan mental yang menjadi ciri khas dari Persaudaraan Setia Hati Terate,” ujar Kangmas Sarwono.

Acara yang diikuti oleh siswa sabuk ijo se-ranting Kebonagung tersebut dimulai dengan serangkaian ujian fisik dan mental yang menguji ketahanan serta kemampuan mereka dalam ilmu beladiri PSHT. Dengan penuh semangat, para peserta menunjukkan keterampilan yang telah mereka pelajari selama ini.

Meski hujan kegiatan kenaikan tingkat Hijau ke Putih Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Kebonagung di Pantai Pangasan berjalan lancar.

Pantai Pangasan yang indah menjadi latar belakang yang sempurna untuk acara ini, memberikan suasana tenang dan penuh makna bagi para peserta yang merayakan pencapaian mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat lebih mempererat tali persaudaraan antar anggota PSHT dan juga mendorong mereka untuk terus berlatih dan berbuat baik bagi masyarakat.

Dengan suksesnya acara kenaikan tingkat ini, PSHT Ranting Kebonagung berharap dapat terus mencetak generasi penerus yang tidak hanya tangguh dalam seni bela diri, tetapi juga berbudi pekerti luhur dan penuh rasa hormat terhadap sesama.

Bersama Camat Pacitan, PSHT Kompak Gotong Royong Bersihkan Saluran Air

Bersama Camat Pacitan, PSHT Kompak Gotong Royong Bersihkan Saluran Air

Budaya gotong royong masih melekat dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Pacitan. Ini tercermin dari kegiatan kerja bhakti pembersihan saluran air di Dusun Siwilan, Desa Kayen pada Minggu (17/11) pagi.

Pemerintah bersama semua lapisan masyarakat bahu-membahu membersihkan parit dari berbagai tumpukan material sampah. Saluran air di Dusun Siwilan yang tersumbat disebut bisa jadi pemicu luapan banjir. Oleh karenanya, perlu pembersihan secara berkala sebagai upaya pencegahan banjir di wilayah kota. Terlebih, memasuki musim penghujan seperti saat ini memperlancar aliran air sangatlah penting demi menekan dampak bencana banjir.

“Berdasarkan evaluasi dan analisa yang kami lakukan, kami menemukan beberapa saluran yang tersumbat. Oleh karena itu, kami berupaya untuk membersihkan saluran-saluran yang masih memungkinkan untuk dibersihkan, sebagai langkah preventif dalam menghadapi musim hujan,” ujar Sugiyem, Camat Pacitan pada awak media di Desa Kayen, Minggu (17/11).

Gotong royong pembersihan saluran air kali ini melibatkan semua elemen masyarakat. Pun, organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Ketua Ranting PSHT Kecamatan Pacitan, Sukamto, merasa terhormat menjadi bagian dari program gotong royong, antara masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, dan organisasi PSHT.

“Ini adalah sinergi yang sangat baik antara pemerintah dan masyarakat. Semoga kegiatan seperti ini dapat menginspirasi warga lainnya untuk ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mencegah bencana,” kata Sukanto.

Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sangatlah penting. Tak sekedar upaya pencegahan dampak banjir, kegiatan bersih saluran air ini juga mencegah potensi penyebaran penyakit. Selain pembersihan dengan mengangkut material sampah, kegiatan juga diikuti dengan perbaikan fasilitas umum.

Kegiatan kerja bhakti seperti ini akan dilaksanakan di beberapa wilayah lainnya. Semangat gotong royong dan sinergi banyak pihak di Desa Kayen ini diharapkan jadi motivasi bagi desa-desa di Kecamatan Pacitan untuk lebih siap dalam menghadapi musim hujan sekaligus kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.

Bermula Dua Orang, Kini Warga SH Terate di Ngumbul Sudah Ratusan

Bermula Dua Orang, Kini Warga SH Terate di Ngumbul Sudah Ratusan

Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Ngumbul Ranting Tulakan telah sukses menggelar acara Harlah SH Terate ke-102 tahun dan Temu Kadang di Lapangan Ndero, Dusun Bandarangin, Ngumbul, 24/9.

Selain mengundang perangkat desa setempat dan ketua dari beberapa perguruan yang ada di desa Ngumbul, saudara-saudara SH Terate Rayon Ngumbul juga mengundang Kangmas Joko Sanyono. Beliau merupakan salah satu sesepuh di Rayon Ngumbul. Karena baliulah tokoh babat alas SH Terate pertama kali di rayon tersebut bersama Kangmas Arianto yang saat ini sebagai ketua rayon. Sedangkan, Kangmas Joko Sanyono saat ini diberi amanah untuk menahkodai Ranting Ngadirojo.

Pembukaan latihan pertama pada tahun 2001 tepatnya di Dusun Bandarangin dan mengesahkan 9 warga, 7 laki-laki dan 2 srikandi, pada tahun 2003. Diantaranya Mas Purwito, Mas Medi, Mas Sutris, Mas Wanto, Mas Boy, Mbak Susiani, Mbak Sri, dan Mas Sutik.

Berkat beliau berdualah, Kangmas Joko Sanyono dan Kangmas Arianto, SH Terate bisa berkembang di desa Ngumbul sampai saat ini. Tercatat dari tahun 2001 sampai saat ini warga di rayon Ngumbul kurang lebih berjumlah 350 warga, serta terdiri dari 4 sub rayon, sub Bandarangin, Jeruk, Ngagik, dan Krajan.

Luar Biasa! Ekstrakurikuler di Sekolah Ini Dilatih Langsung Kepala Sekolah

Luar Biasa! Ekstrakurikuler di Sekolah Ini Dilatih Langsung Kepala Sekolah

Perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate saat ini bisa dibilang cukup cepat dan pesat, khususnya di Kabupaten Pacitan. Namun, bukan hanya di Pacitan saja di kabupaten lain pada umumnya bahkan di seluruh Indonesia maupun luar negeri SH Terate saat ini sudah berdiri cabang, cabang khusus, dan komisariat luar negeri.

Melihat perkembangan saat ini anggota SH Terate datang dari berbagai kalangan dan beragam agama, suku, dan budaya. Memang syarat menjadi anggota SH Terate tidak memandang hal tersebut, semua boleh ikut masuk dan belajar pencak silat maupun ajaran SH Terate. Tidak memandang kaya miskin, tua muda, orang biasa maupun orang yang punya jabatan, di SH Terate semua sama, saudara. Tapi, tentunya ada batasan-batasan dan aturan yang mengatur tentang hal itu, ada AD ART yang berlaku.

Perkembangan SH Terate di Pacitan pada mulanya, menurut penuturan Kangmas Guntar Suyanto beliau adalah sesepuh sekaligus babat alasnya Pacitan waktu itu, menuturkan bahwa awal mula SH Terate di Pacitan ini adalah kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Pacitan pada tahun 1984. Saat itu beliau menjadi guru olahraga di sekolah tersebut.

Kalau melihat sejarah SH Terate di Pacitan memang tak bisa dipungkiri dunia pendidikan atau sekolahan adalah tempat pertama Pacitan mengenal SH Terate.

Mengaca dari hal tersebut salah satu sekolah di Kecamatan Arjosari ini membuka latihan atau ekstrakurikuler pencak silat SH Terate. Sekolah tersebut adalah SMP Negeri 3 Arjosari yang terletak tepatnya di Desa Borang.

Kegiatan Ekstrakurikuler ini dimandegani dan dilatih langsung oleh kepala sekolah itu sendiri, yang sekaligus beliau adalah warga sepuh SH Terate Cabang Pacitan, Kangmas Sutrisna.

Berjalan kurang lebih dua tahun, kegiatan ekstrakurikuler tersebut sudah diikuti lebih dari 15 siswa. Latihan yang dilakukan saat ini berfokus pada prestasi, atlet tanding maupun seni. Terbukti pada bulan Mei lalu salah satu siswanya mendapatkan juara 1 Jurus Tunggal IPSI O2SN Tingkat kabupaten dan lanjut ke tingkat provinsi meskipun belum berhasil.

Sampai saat ini ekstrakurikuler sekolah di Pacitan terpantau baru dua sekolahan. Satu tingkat SD/MI yaitu MIM Pagerkidul dan satu tingkat SLTP/SMP yaitu SMP Negeri 3 Arjosari ini.

Berbeda dari MIM Pagerkidul Sudimoro yang dilakukan pada hari Minggu, ekstrakurikuler ini diadakan setelah selesai pelajaran sekolah atau sore hari. Inipun tidak memberatkan pelatih ataupun siswa, karena jadwal sudah ada mufakat bersama, baik dari pihak sekolah, orang tua, maupun siswa.

Kepala Sekolah Respon Positif PSHT Menjadi Kegiatan Ekstrakurikuler

Kepala Sekolah Respon Positif PSHT Menjadi Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang dapat diikuti oleh siswa di luar jam wajib belajar siswa yang bertujuan memperluas wawasan serta mengembangkan minat dan bakat siswa.

Seperti yang diadakan di MIM Pagerkidul Kecamatan Sudimoro ini memasukkan pencak silat sebagai salah satu ekstrakurikulernya. Pihak sekolah, salah satu guru dari MIM, Mas Andik Budistyo beliau juga warga Persaudaraan Setia Hati Terate, meminta kepada SH Terate Rayon Pagerkidul untuk melatih ekstrakurikuler tersebut.

Bapak Imam Nur Khoirudin sebagai kepala sekolah MIM Pagerkidul juga merespon positif kegiatan ekstrakurikuler ini. Beliau juga berharap agar kegiatan ini bisa melatih kemandirian dan kedisiplinan siswanya, juga bisa menambah prestasi sekolah di bidang pencak silat khususnya. Selain itu, ekstrakurikuler ini bertujuan untuk membuat para siswa lebih aktif dalam bersosial dan mengurangi kecenderungan siswa bermain hp saat hari libur.

Ekstrakurikuler pencak silat yang sudah berjalan dua pekan ini, dilakukan setiap Minggu pagi yang diikuti kurang lebih 31 siswa. Selain berkoordinasi dengan pihak sekolah, pengurus rayon Pagerkidul juga sudah berkoordinasi  dengan pengurus SH Terate ranting Sudimoro dengan adanya ekstrakurikuler ini.

Sesepuh SH Terate ranting Sudimoro, Kangmas Hadi Susilo juga menyambut baik SH Terate masuk ekstrakurikuler sekolah. Beliau selaku guru di SDN 2 Pagerkidul juga meminta pengurus rayon Pagerkidul untuk melatih ekstarkurikuler pencak silat di sekolahnya.

Copyright PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE CAB. PACITAN